Jumat, 12 November 2010

BAHAYA DEBU YANG ADA DISEKITAR KITA

Bahaya Debu bagi Kesehatan Pernapasan

Debu-debu rumah yang umumnya dianggap tidak berbahaya, meski tidak terhirup dan hanya menempel pada kulit, nyatanya dapat menimbulkan gatal-gatal di kulit. Dan telah diketahui, debu rumah termasuk salah satu alergen (penyebab alergi) yang menimbulkan kaligata/biduran atau urtikaria. Ini sebagai reaksi kulit yang tinggi sensitivitasnya.
Debu di sekitar tempat kerja yang berasal dari pabrik industri, misalnya, dapat menyebabkan sesak nafas hingga sakit pernafasan atau penyakit paru yang serius. Penyakit paru ini termasuk penyakit yang banyak diderita masyarakat kita. Ada beberapa jenis debu yang di antaranya bisa menyebabkan penyakit pernafasan atau paru. Yakni debu organik dan anorganik. Selain itu gas dan bahan aerosol yang larut. Berdasarkan penelitian, gas dan erosol yang sering menimbulkan gangguan pernafasan antara lain gas dari hidrokarbon, bahan kimiawi insektisida, serta gas dari pabrik plastik dan hasil pembakaran plastik. Debu darimanapun asalnya, apakah akibat pekerjaan ataupun di luar pekerjaan, termasuk karena debu akibat aktivitas gunung berapi sangat berbahaya. Tidak semua partikel debu dapat masuk ke paru. Debu berukuran besar yaitu 5-10 mikron atau lebih tidak masuk ke saluran pernapasan, namun tertahan oleh rambut-rambut (cilia) rongga hidung. Partikel-partikel debu yang berukuran 1-3 mikron langsung masuk saluran nafas paling dalam, yaitu alveoli paru dan menimbulkan dampak antara lain sesak nafas, penurunan fungsi paru, serta dapat timbul penyakit saluran nafas serius.
Gejala penyakit akibat masuknya debu ke paru antara lain batuk disertai bersin, pilek dan berlendir sebagai reaksi tubuh serta sesak nafas. Otot polos sekitar saluran nafas terangsang dan menimbulkan penyempitan. Semakin lama seorang pekerja pada lingkungan kerja debu, endapan debu di paru semakin tinggi. Gangguan fungsi paru menjadi lebih tinggi bila pekerja merokok. Merokok menimbulkan kerusakan dan penurunan pertahanan paru, mengingat rusaknya sel-sel serabut (cilia) yang pada keadaan normal membawa lendir ke mulut dan membantu mengeluarkan bahan beracun. Keadaan menjadi lebih buruk bila ventilasi udara kurang baik, disamping daya tahan tubuh dan gizi yang kurang, tidur kurang dari 8 jam perhari dan adanya penyakit lain.
Pneumoconiosis adalah kondisi pada paru yang merupakan hasil pengumpulan debu mineral pada paru dan sebagai reaksi jaringan paru terhadap paparan debu. Paparan debu kapas yang terjadi di perusahaan garmen disebut byssinosis. Sedang bila debu silica maka disebut silicosis. Bila penyebabnya debu asbes disebut asbestosis. Jadi macam pneumoconiosis tergantung jenis debu yang terhirup.
Kita ketahui, di Indonesia sudah banyak industri/pabrik plastik dan penggunaan bahan kimia insektisida. Semakin banyak pabrik plastik atau penggunaan bahan kimiawi tersebut, maka makin besar pula risiko bahayanya terutama bagi para pekerja pabrik dan juga orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Khususnya gas yang berasal dari pabrik plastik adalah polytetrafluorethylene, fosgen dan lainnya. Fosgen dihasilkan dari pembakaran bungkus-bungkus plastik. Gas ini, jika terhirup, dapat menimbulkan iritasi pada mukosa hidung. Dan dari penggunaan bahan kimia (seperti insektisida) dan lainnya akan menimbulkan gangguan pernafasan melalui susunan syaraf pusat.

Untuk mencegahnya, pekerja yang terpapar debu harus memakai masker. Sedang bila paparan debu bahan kimia berbahaya diperlukan penggunaan respirator dengan atau tanpa cartridge. Untuk perusahaan garmen, alat pelindung diri yang perlu dipakai adalah masker biasa. Untuk para pekerja, termasuk yang terpapar debu harus diperiksa kesehatan secara berkala dan khusus. Untuk pengguna respirator khusus pemeriksaan fungsi paru (spirometri) menjadi keharusan guna selalu memberikan kesehatan paru yang setinggi-tingginya disamping pekerja mengelola hidup dengan lifestyle yang baik. Dimana pun kita berada, debu pasti selalu ada. Hati-hati dengan keberadaannya. Mengapa? Berikut ini uraian mengenai debu, dan apa-apa yang dapat ditimbulkan bila kita menghirupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar