Minggu, 14 November 2010

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA OLAHRAGA


Pemanasan adalah bagian paling penting sebelum berolahraga. Agar otot tidak kaku dan terhindar dari cidera saat berolahraga, pemanasan dulu yuk!


Fungsi/Manfaat dan Cara Pemanasan & Peregangan Sebelum Olahraga


Mungkin anda dari kecil sudah biasa melakukan aktivitas pemanasan atau warming up sebelum berolahraga. Pada waktu sekolah dulu kita diajarkan untuk melakukan pemanasan dulu sebelum masuk ke pelajaran praktek olahraga di lapangan. Minimal kita disuruh lari-lari kecil keliling lapangan atau keliling di jalan-jalan luar sekitar sekolah. Ketika senam pagi bersama pun gerakan awal senam pasti pemanasan bagi yang datang tidak terlambat.


Mungkin ada bertanya-tanya kenapa pemanasan harus dilakukan? apa fungsi dan manfaat dari melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik berat seperti olahraga? Dan berbagai pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin belum terjawab hingga saat ini. Yang pasti pemanasan sangat penting untuk dilakukan sebelum olahraga. Daripada menyesal kemudian karena tidak memanaskan diri, maka lakukanlah pemanasan walaupun hanya sebentar saja.

Pemanasan dibagi menjadi 2 macam yaitu pemanasan aktif dan pemanasan pasif. Pemanasan aktif (active warm up) bekerja dengan merangsang tubuh untuk menghasilkan panas. Caranya dengan latihan fisik secara aktif berupa latihan fisik ringan. Dengan latihan fisik itu suhu tubuh akan meningkat secara bertahap sesuai dengan intensitas dan durasi pemanasan.

Pemanasan pasif (passive warm up) merupakan pemanasan yang melibatkan panas dari luar tubuh misalnya mandi uap/sauna. Dengan pemanasan pasif secara tidak langsung tubuh akan menghasilkan panas sehingga suhu tubuh meningkat secara bertahap. Bila dibandingkan dengan pemanasan aktif, energi yang dikeluarkan oleh tubuh pada pemanasan pasif tidak seberapa besar karena tidak adanya pergerakan tubuh yang signifikan dalam menghasilkan energi panas.



A. Fungsi / Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga

Olahraga melibatkan pergerakan otot, sendi dan tulang dalam intensitas yang cukup besar. Dengan melakukan pemanasan olahraga maka darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen akan mengalir ke otot sehingga siap untuk dipacu kerja lebih berat. Sedangkan kegunaan atau manfaat olahraga itu sendiri adalah untuk menguatkan otot, tulang, jantung, paru-paru dan memperlancar peredaran darah.


B. Jenis/Bentuk Pemanasan Yang Cepat dan Mudah

Pemanasan atau warming up bisa dilakukan tanpa bantuan alat apapun dan tanpa biaya, yaitu dengan jogging ringan, aerobik ringan, lari-lari kecil di tempat, dan lain-lain. Cukup sampai tubuh kita berkeringat, terasa panas dan merasa cukup pemanasannya kurang lebih 5 sampai 15 menit bisa dilanjutkan dengan peregangan otot atau streching selama beberapa menit agar otot lebih lentur digunakan nantinya.


C. Efek, Dampak, dan Akibat Tidak Melakukan Pemanasan Olahraga

Tanpa melakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan aktivitas olahraga yang dominan menggerakkan otot, sendi dan tulang dapat mengakibatkan cidera otot dan cedera sendi. Sudah barang tentu cedera tersebut akan sangat mengganggu aktivitas dan mungkin akan sangat menyakitkan sehingga perlu perawatan medis lebih lanjut. Cedera otot bisa berbentuk keseleo, salah urat, terkilir, kram otot, sakit otot, dan sebagainya.


D. Peregangan / Streching Yang Baik dan Benar

Setelah melakukan pemanasan yang membuat sedikit keluar keringat, maka dilanjutkan dengan peregangan otot atau strenching. Baik pemanasan maupun peregangan harus dilakukan dalam kapasitas yang ringan dan rendah jangan terlalu berlebihan. Jika dilakukan berlebih bisa memicu cedera sendi. Jangan sampai belum olahraga sudah merasa lelah atau capek berat. Jika sudah dilakukan dengan benar maka tubuh akan siap untuk melakukan kegiatan olahraga. Lalu berolahragalah dengan perasaan riang gembira tanpa paksaan dan lupakanlah semua masalah yang ada.



Cegah Cedera dengan Pemanasan yang Benar

Pemanasan sebelum olahraga berfungsi untuk mempersiapkan otot untuk gerakan yang lebih dinamis. Gerakan pemanasan harus bersifaft statis (jalan di tempat), mudah dilakukan dengan irama yang lambat.


Waktu yang disarankan untuk melakukan pemanasan adalah 10 menit dengan perkiraan otot sudah mulai panas mengencang di menit tersebut dan siap untuk gerakan yang lebih dinamis. Jika pemanasan dilakukan terlalu lama justru akan memicu terjadinya cedera pada sendi.

Cedera yang timbul akibat kurang panasnya otot saat berolahraga mungkin saja tidak dirasakan sekarang. Bila cedera otot terjadi dalam jangka pendek, akan mengakibatkan terkilir atau kram. Namun jika dampaknya terjadi dalam jangka panjang, bisa mengakibatkan urat terjepit bahkan pengapuran!.

Selain sebelum mulai berolahraga, pemanasan atau streching juga harus dilakukan setelah selesai berolahraga. Pasalnya, otot yang kencang harus dilonggarkan agar terhindar dari pegal dan tegang.


Jumat, 12 November 2010

BAHAYA DEBU YANG ADA DISEKITAR KITA

Bahaya Debu bagi Kesehatan Pernapasan

Debu-debu rumah yang umumnya dianggap tidak berbahaya, meski tidak terhirup dan hanya menempel pada kulit, nyatanya dapat menimbulkan gatal-gatal di kulit. Dan telah diketahui, debu rumah termasuk salah satu alergen (penyebab alergi) yang menimbulkan kaligata/biduran atau urtikaria. Ini sebagai reaksi kulit yang tinggi sensitivitasnya.
Debu di sekitar tempat kerja yang berasal dari pabrik industri, misalnya, dapat menyebabkan sesak nafas hingga sakit pernafasan atau penyakit paru yang serius. Penyakit paru ini termasuk penyakit yang banyak diderita masyarakat kita. Ada beberapa jenis debu yang di antaranya bisa menyebabkan penyakit pernafasan atau paru. Yakni debu organik dan anorganik. Selain itu gas dan bahan aerosol yang larut. Berdasarkan penelitian, gas dan erosol yang sering menimbulkan gangguan pernafasan antara lain gas dari hidrokarbon, bahan kimiawi insektisida, serta gas dari pabrik plastik dan hasil pembakaran plastik. Debu darimanapun asalnya, apakah akibat pekerjaan ataupun di luar pekerjaan, termasuk karena debu akibat aktivitas gunung berapi sangat berbahaya. Tidak semua partikel debu dapat masuk ke paru. Debu berukuran besar yaitu 5-10 mikron atau lebih tidak masuk ke saluran pernapasan, namun tertahan oleh rambut-rambut (cilia) rongga hidung. Partikel-partikel debu yang berukuran 1-3 mikron langsung masuk saluran nafas paling dalam, yaitu alveoli paru dan menimbulkan dampak antara lain sesak nafas, penurunan fungsi paru, serta dapat timbul penyakit saluran nafas serius.
Gejala penyakit akibat masuknya debu ke paru antara lain batuk disertai bersin, pilek dan berlendir sebagai reaksi tubuh serta sesak nafas. Otot polos sekitar saluran nafas terangsang dan menimbulkan penyempitan. Semakin lama seorang pekerja pada lingkungan kerja debu, endapan debu di paru semakin tinggi. Gangguan fungsi paru menjadi lebih tinggi bila pekerja merokok. Merokok menimbulkan kerusakan dan penurunan pertahanan paru, mengingat rusaknya sel-sel serabut (cilia) yang pada keadaan normal membawa lendir ke mulut dan membantu mengeluarkan bahan beracun. Keadaan menjadi lebih buruk bila ventilasi udara kurang baik, disamping daya tahan tubuh dan gizi yang kurang, tidur kurang dari 8 jam perhari dan adanya penyakit lain.
Pneumoconiosis adalah kondisi pada paru yang merupakan hasil pengumpulan debu mineral pada paru dan sebagai reaksi jaringan paru terhadap paparan debu. Paparan debu kapas yang terjadi di perusahaan garmen disebut byssinosis. Sedang bila debu silica maka disebut silicosis. Bila penyebabnya debu asbes disebut asbestosis. Jadi macam pneumoconiosis tergantung jenis debu yang terhirup.
Kita ketahui, di Indonesia sudah banyak industri/pabrik plastik dan penggunaan bahan kimia insektisida. Semakin banyak pabrik plastik atau penggunaan bahan kimiawi tersebut, maka makin besar pula risiko bahayanya terutama bagi para pekerja pabrik dan juga orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Khususnya gas yang berasal dari pabrik plastik adalah polytetrafluorethylene, fosgen dan lainnya. Fosgen dihasilkan dari pembakaran bungkus-bungkus plastik. Gas ini, jika terhirup, dapat menimbulkan iritasi pada mukosa hidung. Dan dari penggunaan bahan kimia (seperti insektisida) dan lainnya akan menimbulkan gangguan pernafasan melalui susunan syaraf pusat.

Untuk mencegahnya, pekerja yang terpapar debu harus memakai masker. Sedang bila paparan debu bahan kimia berbahaya diperlukan penggunaan respirator dengan atau tanpa cartridge. Untuk perusahaan garmen, alat pelindung diri yang perlu dipakai adalah masker biasa. Untuk para pekerja, termasuk yang terpapar debu harus diperiksa kesehatan secara berkala dan khusus. Untuk pengguna respirator khusus pemeriksaan fungsi paru (spirometri) menjadi keharusan guna selalu memberikan kesehatan paru yang setinggi-tingginya disamping pekerja mengelola hidup dengan lifestyle yang baik. Dimana pun kita berada, debu pasti selalu ada. Hati-hati dengan keberadaannya. Mengapa? Berikut ini uraian mengenai debu, dan apa-apa yang dapat ditimbulkan bila kita menghirupnya.